Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 08:12:10【Tempat Makan】788 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(756)
Artikel Terkait
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif
- Akademisi: Setahun pemerintahan Prabowo entas kemiskinan di Papua
- Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI
- Kemendag catat nilai transaksi UMKM BISA Ekspor capai Rp1,8 triliun
- Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan
- Menko Polkam: Negara kondusif selama setahun kepemimpinan Prabowo
- BGN terapkan prinsip zero defect ala pandemi untuk MBG
- Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat
- Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo
Resep Populer
Rekomendasi

Mengenal bahaya Cesium

Melihat dunia "gemoy"

Hari Pangan Sedunia, Pertamina dan Kemenko Pangan Kolaborasi Wujudkan Ketahanan Pangan

Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan

Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan

Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS